para
mahasiswa ini, menolak Eksploitasi Migas di Sumenep karena dianggap
menguntungkan perusahaan. Sebab, Warga Sumenep sendiri tidak dapat menikmati
hasil Migas yang ada. Menurut mahasiswa, kalau hasil Migas hanya menguntungkan
pihak lain, lebih baik di,putuskan saja kontrak perusahaan itu.
Mahasiswa
menegaskan , sudah ada sekitar 10 Kontrak Kerja Sama (KKS) , dan ada dua
perusahaan atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) yang mengeksploitasi
potensi Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Sumenep, yaitu di Pulau Sapeken dan Gili
genting. sedangkan delapan perusahaan lainnya masih melakukan eksplorasi Migas di
sejumlah lokasi di Sumenep.
Suryadi
Syah, Korlap aksi menegaskan , semua itu menunjukkan kekayaan Migas di Sumenep sungguh
sangat melimpah. Namun, ternyata hingga sekarang, potensi tersebut hanya lebih
menguntungkan pihak lain dan tidak meningkatkan kesejahteraan warga Sumenep.
para mahsiswa yang memulai aksinya dari depan Masjid Agung Sumenep ini , berusaha menemui Anggota DPRD . Namun , karena tidak ditemui , sempat terjadi aksi saling dorong dengan polisi yang berjaga di depan pintu masuk sisi selatan Kantor DPRD.
Para
mahasiswa ini memaksa masuk ke Kantor DPRD karena tidak ada Anggota DPRD yang bersedia
menemui mereka. Bahkan , mereka tidak mau masuk jika hanya diperbolehkan
perwakilan saja. Mahasiswa berprinsip, karena rombongan datang dengan utuh maka
harus ditemui dengan utuh pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar